^_^

^_^

Jumat, 15 November 2013

Perusahaan dan Lingkungan Perusahaan

A. Pengertian Perusahaan
  
   Perusahaan Adalah suatu unit kegiatan yang melakukan aktivitas pengolahan. Aktivitas pengolahan faktor-faktor produksi untuk menyediakan barang dan jasa bagi masyarakat, mendistribusi serta melakukan upaya lain. dengan tujuan memperoleh keuntungan dan memuaskan kebutuhan masyarakat.
Atau suatu unit kegiatan ekonomi yang di organisasikan dan dijalankan sebagai organisasi produksi yang tujuannya untuk menggunakan dan mengkoordinir sumber-sumber ekonomi dengan tujuan untuk menyediakan barang dan jasa yang bisa memuaskan kebutuhan dengan cara yang menguntungkan.
B. Tempat, Kedudukan dan Letak Perusahaan
Pemilihan tempat dan letak perusahaan, faktor penting untuk menjamin tercapainya:
• Tujuan perusahaan
• Efisiensi perusahaan
• Daerah pemasaran produk
• Pindah tempat : tidak ekonomis
dan peraturan pemerintah
1. Tempat Kedudukan Perusahaan
   Adalah kantor pusat perusahaan tersebut yang dipengaruhi oleh faktor kelancaran hubungan dengan lembaga lainnya.
2. Letak Perusahaan
   Adalah tempat perusahaan melakukan kegiatan fisik atau pabrik dipengaruhi oleh faktor ekonomi, untuk efisiensi yang berkaitan dengan biaya.
3. Jenis-Jenis Letak Perusahaan
   Dibedakan menjadi 4, yaitu :
Terikat pada alam
Pada umumnya karena tersediaan dan kemudahan bahan baku.
Contoh : Perusahaan timah, emas, minyak bumi.
Terikat sejarah
Perusahaan menjalankan aktivitasnya di suatu daerah tertentu karena hanya dapat dijelaskan berdasarkan sejarah.
Contoh : Perusahaan batik,
pekalongan.
Ditetapkan oleh pemerintah
Perusahaan yang didirikan atas dasar pertimbangan, keamanan, politik dan kesehatan.
Contoh : Perusahaan kimia, limbah dampaknya dapat ditekan serendah mungkin.
Dipengaruhi oleh faktor-faktor ekonomi Yang bersifat industri adalah :
ketersediaan bahan mentah, tenaga air, tenaga kerja, modal,
transportasi, kedekatan dengan
pasar, dan kesesuaian iklim.
C. Perusahaan dan Lembaga Sosial
Tujuan dari pendirian perusahaan :
Tujuan merupakan pernyataan tentang keinginan yang akan dijadikan pedoman bagi menejer puncak perusahaan untuk mencapai hasil tertentu atas kegiatan yang dilakukan dengan dimensi waktu tertentu.
Tujuan mempunyai target-target tertentu untuk dicapai dalam jangka waktu tertentu.
Ada 2 tujuan pendirian perusahaan yaitu:
1. Tujuan Ekonomis : berkaitan dengan upaya perusahaan untuk mempertahankan eksistensinya, dalam hal ini perusahaan menciptakan laba. Menciptakan pelanggan dan menjalankan upaya-upaya pengembangan dengan memusatkan perhatiannya pada kebutuhan masyarakat dalam produk yang diinginkan.
2. Tujuan Sosial : perusahaan di harapkan untuk memperhatikan keinginan investor, karyawan, penyedia faktor-faktor produksi maupun masyarakat luas.
Kedua tujuan tersebut saling mendukung untuk mencapai tujuan utama perusahaan yaitu memberikan kepuasan kepada keinginan pelanggan dan konsumen.
Perusahaan juga merupakan suatu sistem, yang mana sistem adalah suatu kesatuan dari unit-unit yang saling berinteraksi, baik secara langsung maupun tidak langsung dalam rangka mencapai tujuan tertentu.
Perusahaan adalah suatu sistem karena merupakan kombinasi dari berbagai sumber ekonomi yang secara langsung atau tidak langsung mempengaruhi proses produksi serta distribusi barang dan jasa untuk mencapai tujuan tertentu, antara lain keuntungan, pemenuhan kebutuhan masyarakat maupun tanggung jawab sosialnya.
Tanggung jawab sosial perusahaan kepada pihak-pihak yang berkepentingan.
Adapun pihak-pihak berkepentingan tersebut adalah :
1. Kepada pemilik modal dan investor
2. Kepada lembaga penelitian
3. Kepada pekerja/karyawan
4. Kepada konsumen/pelanggan
5. Kepada perantara/agen
6. Kepada masyarakat
7. Kepada pemerintah
8. Kepada pemasok/supplier
9. Kepada pesaing/competitor
Fungsi-Fungsi Perusahaan :
1. Fungsi Operasi
· Pembelian dan produksi (utama)
· Pemasaran (utama)
· Keuangan (utama)
· Personalia (utama)
· Akuntansi
· Administrasi
· Teknologi/komputasi
· Transformasi dan komunikasi
· Pelayanan umum
· Hukum/perundang-undangan dan Humas
2. Fungsi Manajemen
· Perencanaan
· Pengorganisasian
· Pengarahan
· Pengendalian
Ciri-Ciri Perusahaan :
1. Operatif
(kegiatan produksi, distribusi barang ataupun jasa)
2. Koordinatif
(diperlukan koordinasi semua bagian dalam kegiatannya)
3. Regular
(upaya mencapai kesinambungan perusahaan)
4. Dinamis
(lingkungan yang berubah-ubah)
5. Formal
(terdaftar di dalam lembaga pemerintah secara resmi)
6. Lokasi
(letak suatu perusahaan)
7. Pelayanan bersyarat
(dalam rangka memenuhi kebutuhan masyarakat
Sistem Perusahaan :
1. Kompleks
   (unit-unit perusahaan akan saling bekerjasama dan saling mempengaruhi untuk mencapai tujuan tertentu)
2. Sebagai suatu kesatuan/unit
   (seluruh kegiatan perusahaan harus merupakan suatu kesatuan)
3. Sifatnya beragam
   (cara beropersai yang berbeda satu sama lainnya)
4. Sifatnya saling bergantung
   (perusahaan tergantung dengan perusahaan lainnya,seperti bahan baku)
5. Sifatnya dinamis
   (dibutuhkan perusahaan dalam rangka mempertahankan eksistensinya dimasa mendatang)
D. Berbagai Macam Lingkungan Perusahaan dan pengaruhnya terhadap Perusahaan
Lingkungan perusahaan ada dua macam :
1. Lingkungan Eksternal Perusahaan
adalah faktor-faktor di dunia luar usaha yang mempengaruhi kegiatan perusahaan.
Dapat di bedakan menjadi dua :
· Lingkungan Eksternal Makro : lingkungan yang berpengaruh tidak langsung kepada kegiatan perusahaan.
Seperti keadaan alam, politik dan keamanan, hukum, sosbud, hubungan internasional dsb.
· Lingkungan Eksternal Mikro : lingkungan yang berpengaruh langsung kepada kegiatan usaha seperti pemasok/ supplier, perantara, teknologi.
2. Lingkungan Internal Perusahaan
adalah faktor-faktor yang berada dalam kegiatan produksi dan langsung mempengaruhi hasil produksi.
Seperti : tenaga kerja, peralatan, mesin-mesin, bahan mentah, sistem informasi dan administrasi.
LINGKUNGAN KHUSUS PERUSAHAAN
PENYEDIA
Penyedia bahan baku, alat - alat produksi, pemasok faktor-faktor produksi yg dibutuhkan perusahaan.
Perusahaan harus melakukan hubungan baik dengan penyedia ini jika tidak maka operasi. perusahaan akan terganggu.
Semakin luas perusahaan semakin besar kebutuhan akan faktor-faktor produksi tersebut.
PELANGGAN
Semua pembeli produk perusahaan, baik yang membeli untuk dijual lagi atau membeli untuk keperluan sendiri (konsumen akhir).
PESAING
Perusahaan yang membuat produk sejenis maupun yang membuat barang pengganti (subtitusi).
TEKNOLOGI
di dalam proses produksi selalu diperlukan pengembangan teknik produksi secara kuantitatif dan kualitatif yang bisa memenuhi selera pelanggan dengan memuaskan.
SOSIO POLITIK
Meliputi aspek kehidupan masyarakat dan peraturan pemerintah yang dapat berpengaruh terhadap perkembangan perusahaan. Misalnya sikap masyarakat terhadap adanya pencemaran akibat limbah industri.
E. Pendekatan dalam melihat Bisnis dan Lingkungan
Kesempatan bisnis serta bisnis itu akan selalu dipengaruhi oleh lingkungan.
Hubungan antar bisnis dengan lingkungan sangat erat. Perusahaan yang tidak mampu menyesuaikan diri dengan lingkungan akan tersingkir dari kancah persaingan bisnis.
Hubungan antar bisnis dengan dengan lingkungan kemudian ditelaah oleh para usahawan.
Pada mulanya telaah dilakukan secara tradisional yaitu mereka beranggapan bahwa bisnisnyalah yang merupakan hal yang terpenting atau yang menduduki titik sentral sedangkan lingkungan merupakan hal sekunder yang mengelilingi bisnisnya.
Pandangan tradisional tersebut sering disebut dengan yang berorientasi produsen atau “Producer Oriented Aproach”. Pandangan itu memang cocok dengan kondisi saat itu , dimana pada saat itu keadaannya disebut sebagai “seller’s market”, yang artinya produsen masih langka sehingga barang apapun yang dihasilkan akan selalu terjual.
Akan tetapi keadaan itu berubah, dimana pengusaha menjadi bertambah banyak dan masyarakat menjadi lebih selektif sehingga timbulah persaingan yang ketat diantara para pengusaha.
Hanya pengusaha yang mampu menyesuaikan diri dengan kebutuhan konsumenlah yang mampu bertahan. Keadaan ini disebut “buyer’s marketataupasar pembeli” yaitu keadaan dimana pembeli yang akan menentukan semuanya dan bukan penjual.
Dalam hal ini berlaku suatu ungkapan “pembeli adalah raja”.
Dalam hal ini siapa yang berhasil mendekati konsumen dialah yang akan bertahan dalam kancah persaingan bisnis. Pada saat seperti inilah pengusaha harus pandai melihat faktor lingkungan.
Jadi dalam hal ini yang merupakan faktor yang sentral adalah masyarakat atau konsumen sedangkan pengusaha atau bisnisman mengelilinginya untuk melayani kebutuhan.secara lebih baik sesuai dengan selera konsumen. Pandangan ini disebut “Consumer Oriented Approach” atau “pendekatan yang berorientasi konsumen.
Sumber :
http://johan17.blogspot.com/2009/11/definisi-
perusahaan.html
http://books.google.co.id/books?id=EVfWJ7nbdkC&printsec=frontcover&hl=id&source=gbsgěsummǎryr&cad=0#v=onpage&q&f=false
http://www.google.co.id/urlsa=t&rct=j&q=tujuan%20dari%20pendirian%20perusahaan&source=web&cd=3&ved=0CCAQFjAC&url=http%3A%2F%2Fpksm.mercubuana.ac.id%2Fnew%2Felearning%2Ffiles_modul%2F-9-8-2-654567077217.doc
http://sheentazone.blogspot.com/2010/10/bentuk-bentuk-badan-usaha.html
http://qeyty.blogspot.com/2008/10/bab-ibisnis-dan-lingkungan_06.html
http://qeyty.blogspot.com/2008/10/bab-i-bisnis-dan-lingkungan_06.html

BAB 5

1. Manajemen
  

  - Pengertian dan Peranan Manajemen

PENGERTIAN MANAJEMEN
       Kata Manajemen berasal dari bahasa Perancis kuno ménagement, yang memiliki arti "seni melaksanakan dan mengatur." Manajemen belum memiliki definisi yang mapan dan diterima secara universal.
        Mary Parker Follet, misalnya, mendefinisikan manajemen sebagai seni menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain. Definisi ini berarti bahwa seorang manajer bertugas mengatur dan mengarahkan orang lain untuk mencapai tujuan organisasi.
    Ricky W. Griffin mendefinisikan manajemen sebagai sebuah proses perencanaan, pengorganisasian,  pengkoordinasian, dan pengontrolan sumber daya untuk mencapai sasaran secara efektif dan efesien. Efektif berarti bahwa tujuan dapat dicapai sesuai dengan perencanaan, sementara efisien berarti bahwa tugas yang ada dilaksanakan secara benar, terorganisir, dan sesuai dengan jadwal.
         Secara Etimologi, Kata manajemen kemungkinan berasal dari bahasa Italia (1561) maneggiare yang berarti "mengendalikan," terutama dalam konteks mengendalikan kuda, yang berasal dari bahasa latin manus yang berarti "tangan". Bahasa Prancis lalu mengadopsi kata ini dari bahasa Inggris menjadi ménagement, yang memiliki arti seni melaksanakan dan mengatur.

PERANAN MANAJEMEN
          Henry Mintzberg , seorang ahli riset ilmu manajemen, mengemukakan bahwa ada sepuluh peran yang dimainkan oleh manajer di tempat kerjanya. Ia kemudian mengelompokan kesepuluh peran itu ke dalam tiga kelompok.
 Yang pertama adalah peran antar pribadi, yaitu melibatkan orang dan kewajiban lain, yang bersifat seremonial dan simbolis. Peran ini meliputi peran sebagai figur untuk anak buah, pemimpin, dan penghubung.
Yang kedua adalah peran informasional, meliputi peran manajer sebagai pemantau dan penyebar informasi, serta peran sebagai juru bicara.  
Yang ketiga adalah peran pengambilan keputusan, meliputi peran sebagai seorang wirausahawan, pemecah masalah, pembagi sumber daya, dan perunding.
         Mintzberg kemudian menyimpulkan bahwa secara garis besar, aktivitas yang dilakukan oleh manajer adalah berinteraksi dengan orang lain.
   
 - Latar Belakang Sejarah Manajemen

1. Manajemen Kuno
          Mesir (piramid) and China (Tembok Besar China) Bangsa Venesia (lini perakitan kapal perang)
2. Adam Smith
     Mempublikasi “The Wealth of Nations” pd tahun 1776 Pendukung  konsep pembagian/ spesialisasi kerja (division of labor: job specialization) untuk meningkatkan produktivitas pekerja
3. Revolusi Industri
  • Mengganti tenaga manusi denang tenaga mesin
  • Menciptakan organisasi besar berdasarkan kebutuhan manajemen.
Manajemen Ilmiah
Fredrick Winslow Taylor “Bapak” manajemen ilmiah
Publikasi: Principles of Scientific Management (1911)

A. Teori Manajemen Ilmiah

Menggunakan metoda ilmiah untuk menentukan “satu cara terbaik” untuk suatu tugas:
Menempatkan orang yang tepat pada pekerjaan tertentu dengan perlengkapan dan alat yg tepat.
Memiliki metoda standar untuk melakukan pekerjaan.
Menyediakan insentif ekonomi kepada pekerja.

5 Prinsip Manajemen Taylor :

1.Mengembangkan sains bagi setiap elemen kerja individu, yang akan mengganti metoda rule-of-thumb yang lama.
2.Memilih kemudian melatih, mengajar, dan mengembangkan pekerja secara ilmiah.
3.Bekerjasama secara tulus dg pekerja demi menjamin semua pekerjaan yg dilakukan sesuai dg prinsip-prinsip ilmiah yg telah dikembangkan.
4.Membagi kerja dan tanggungjawab secara sama antara manajemen dan pekerja.
5.Manajemen mengambil alih seluruh pekerjaan pada saat hal itu lebih layak dilakukan ketimbang para pekerja.

Teori Administrasi Umum

>>Henri Fayol
Percaya bahwa praktik manajemen beda dari fungsi-fungsi organisasi (seperti: produksi, SDM, pemasaran, atau fungsi lainnya)
Mengembangkan prinsip-prinsip (14 prinsip organisasi) manajemen yg dapat diaplikasikan di segala situasi organisasi.

14 Prinsip Manajemen ala Fayol :
1.Pembagian kerja
2.Kewenangan
3.Disiplin
4.Kesatuan komando
5.Kesatuan arah
6.Mengutamakan kepentingan organisasi daripada kepentingan individu
7.Remunerasi
8.Sentralisasi
9.Rantai Skalar
10.Tatanan
11.Kesamaan
12.Stabilitas personalia
13.Initiatif
14.Semangat kebersamaan.

>>Max Weber
Mengembangkan teori kewenangan (authority) berdasarkan pada tipe ideal organisasi (bureaucracy) menekankan pada aspek kemampuan rasionalitas, prediksi, non-personal (impersonality), kompetensi teknis, dan otoriter.

 - Fungsi dan Proses Manajemen

       Fungsi manajemen adalah elemen-elemen dasar yang akan selalu ada dan melekat di dalam proses manajemen yang akan dijadikan acuan oleh manajer dalam melaksanakan kegiatan untuk mencapai tujuan. Fungsi manajemen pertama kali diperkenalkan oleh seorang industrialis Perancis bernama Henry Fayol pada awal abad ke-20. Ketika itu, ia menyebutkan lima fungsi manajemen, yaitu merancang, mengorganisir, memerintah, mengordinasi, dan.mengendalikan.

 Namun saat ini, kelima fungsi tersebut telah diringkas menjadi empat, yaitu:

1. Perencanaan (planning) 
       adalah memikirkan apa yang akan dikerjakan dengan sumber yang dimiliki. Perencanaan dilakukan untuk menentukan tujuan perusahaan secara keseluruhan dan cara terbaik untuk memenuhi tujuan itu. Manajer mengevaluasi berbagai rencana alternatif sebelum mengambil tindakan dan kemudian melihat apakah rencana yang dipilih cocok dan dapat digunakan untuk memenuhi tujuan perusahaan.
     Perencanaan merupakan proses terpenting dari semua fungsi manajemen karena tanpa perencanaan, fungsi-fungsi lainnya tidak dapat berjalan.
2. Pengorganisasian (organizing)
       dilakukan dengan tujuan membagi suatu kegiatan besar menjadi kegiatan-kegiatan yang lebih kecil.
        Pengorganisasian mempermudah manajer dalam melakukan pengawasan dan menentukan orang yang dibutuhkan untuk melaksanakan tugas-tugas yang telah dibagi-bagi tersebut.
Pengorganisasian dapat dilakukan dengan cara menentukan tugas apa yang harus dikerjakan, siapa yang harus mengerjakannya, bagaimana tugas-tugas tersebut dikelompokkan, siapa yang bertanggung jawab atas tugas tersebut, pada tingkatan mana keputusan harus diambil.
3. Pengarahan (directing)
      adalah suatu tindakan untuk mengusahakan agar semua anggota kelompok berusaha untuk mencapai sasaran sesuai dengan perencanaan manajerial dan usaha-usaha organisasi. Jadi actuating artinya adalah menggerakkan orang-orang agar mau bekerja dengan sendirinya atau penuh kesadaran secara bersama-sama untuk mencapai tujuan yang dikehendaki secara efektif. Dalam hal ini yang dibutuhkan adalah kepemimpinan (leadership).
4. Pengevaluasian (evaluating)
       adalah proses pengawasan dan pengendalian performa perusahaan untuk memastikan bahwa jalannya perusahaan sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan. Seorang manajer dituntut untuk menemukan masalah yang ada dalam operasional perusahaan, kemudian memecahkannya sebelum masalah itu menjadi semakin besar.

Berikut adalah lima fungsi manajemen yang paling penting menurut Handoko (2000:21) yang berasal dari klasifikasi paling awal dari fungsi-fungsi manajerial menurut Henri Fayol yaitu:
a. Planning
Planning atau perencanaan merupakan pemilihan atau penetapan tujuan-tujuan organisasi dan penentuan strategi kebijaksanaan proyek program prosedur metode sistem anggaran dan standar yg dibutuhkan untuk mencapai tujuan.
b. Organizing
Organizing atau pengorganisasian ini meliputi:
1. Penentuan sumber daya-sumber daya dan kegiatan-kegiatan yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan organisasi.
2. Perancangan dan pengembangan suatu organisasi atau kelompok kerja yang akan dapat membawa hal-hal tersebut ke arah tujuan.
3. Penugasan tanggung jawab tertentu
4. Pendelegasian wewenang yang diperlukan kepada individu-individu untuk melaksanakan tugasnya.
c. Staffing
Staffing atau penyusunan personalia adalah penarikan (recruitment) latihan dan pengembangan serta penempatan dan pemberian orientasi pada karyawan dalam lingkungan kerja yang menguntungkan dan produktif.
d. Leading
Leading atau fungsi pengarahan adalah bagaimana membuat atau mendapatkan para karyawan melakukan apa yang diinginkan dan harus mereka lakukan.
e. Controlling
Controlling atau pengawasan adalah penemuan dan penerapan cara dan alat untuk menjamin bahwa rencana telah dilaksanakan sesuai dengan yang telah ditetapkan.

Berbeda dengan Handoko, Daft yang juga seorang praktisi manajemen, membagi manajemen menjadi empat fungsi saja, berikut penjelasannya:
1. Planning merupakan fungsi manajemen yang berkenaan dengan pendefinisian sasaran untuk kinerja organisasi di masa depan dan untuk memutuskan tugas-tugas dan sumber daya-sumber daya yang digunakan, yang dibutuhkan untuk mencapai sasaran tersebut.
2. Organizing merupakan fungsi manajemen yang berkenaan dengan penugasan mengelompokkan tugas-tugas ke dalam departemen-departemen dan mengalokasikan sumber daya ke departemen.
3. Leading fungsi manajemen yang berkenaan dengan bagaimana menggunakan pengaruh untuk memotivasi karyawan dalam mencapai sasaran organisasi.
4. Controlling fungsi manajemen
yang berkenaan dengan pengawasan terhadap aktivitas karyawan menjaga organisasi agar tetap berada pada jalur yg sesuai dengan sasaran dan melakukan koreksi apabila diperlukan.
Proses manajemen adalah daur beberapa gugusan kegiatan dasar yang berhubungan secara integral, yang dilaksanakan di dalam manajemen secara umum, yaitu proses perencanaan, proses pengorganisasian, proses pelaksanaan dan proses pengendalian, dalam rangka mencapai sesuatu tujuan secara efektif dan efisien. Sesungguhnya keempat proses itu merupakan hasil ikhtisar dari pelbagai pendapat praktisi dan ahli mengenai manajemen.

  • Menurut Henri Fayol : "perencanaan, pengorganisasian, pengendalian, koordinasi".
  • Menurut Gulick dan Urwick: "Perencanaan, pengorganisasian, staffing, pengarahan, koordinasi, pelaporan dan peranggaran".
  • Menurut William M. Fox: "Perencanaan, pengorganisasian, pengendalian".
  • Menurut Ernest Dale: "Perencanaan, pengorganisasian, staffing, pengarahan, pengendalian, inovasi, representasi".
  • Menurut Koontz dan O'Donnell: "perencanaan, pengorganisasian, staffing, pengarahan, pengendalian".

Semua gagasan itu didasarkan pada pra-anggapan yang menghendaki pembagian proses kerja para manajer menjadi bagian-bagian yang dapat dilaksanakan. Proses- proses itu berulangkali dinyatakan sebagai "langkah-langkah dasar manajemen", batu-batu fondasi manajemen.

  • Proses perencanaan meliputi gagasan bahwa manajemen mengantisipasi berbagai kondisi seperti peluang dan kendala di masa depan, dan berusaha menetapkan lebih dulu apa yang harus mereka lakukan dan apa yang akan mereka capai.
  • Proses pengorganisasian berarti menempatkan orang dan prasarana serta sarana dan sumberdaya dalam suatu tata-hubungan yang kondusif untuk bekerja sama menuju sasaran bersama.
  • Proses pelaksanaan meliputi pemberian arahan, perintah kerja, dorongan dan motivasi kerja, serta
  • pemecahan masalah.
  • Proses pengendalian dilakukan dengan pengamatan, mencermati laporan, dan melakukan inspeksi supaya pekerjaan di semua bagian sesuai dengan persyaratan kualitas dan ketentuan rencana hasil, dan sesuai dengan anggaran biaya.

Esensi pengendalian adalah membandingkan apa yang seharusnya terjadi dengan apa yang telah terjadi. Pemantauan kegiatan adalah membandingkan antara standar dari rencana dengan hasil yang telah dicapai. Sehingga bila hasil pekerjaan tidak sesuai dengan rencana perlu dilakukan tindakan perbaikan.
Pekerjaan manajemen dalam kenyataannya tidak sesederhana mengucapkan daftar kata "perencanaan", "pengorganisasian", "pelaksanaan" dan "pengendalian"
seperti mantera. Tetapi keempat kata itu mewakili rumpun kegiatan yang kompleks menurut bidang kegiatan lembaga yang dimanajemeni sebagai kategorisasi pemikiran.
Proses manajemen itu ditanamkan karena sederhana dan gampang dipahami pada para peserta gugus- mutu, dalam rangka memanajamen pekerjaan mereka masing-masing.

    - Ciri-Ciri Manajemen Profesional

Seorang manager yang profesional selalu bekerja keras untuk memenangkan rasa hormat dari anak buahnya. Dia percaya bahwa dia harus bekerja lebih keras daripada anak buahnya karena dia seorang manager yang harus selalu memberi contoh baik.
Seorang manager yang profesional menghargai anak buahnya secara sejajar, dan mencoba untuk memahami mereka sebagai individu. Dia berkomunikasi secara terbuka sesering mungkin dengan mereka. Dia juga berkomunikasi secara terbuka dengan atasannnya karena dia sadar bahwa interaksi ini akan banyak menolong dalam menyelesaikan tugas-tugasnya dengan baik.
Seorang manager yang profesional menyadari bahwa hubungan dengan anak buahnya harus dalam bentuk hubungan yang memuaskan bagi kedua belah pihak dalam hal pekerjaan. Maka biasanya dia bertindak tenang, masuk akal dan tidak emosional, walaupun dalam menangai masalah-masalah atau kesalahan anak buahnya serius.
Seorang manager yang profesional secara aktif mendorong anak buahnya untuk mengembangkan kemampuan dan keterampilan anak buahnya. Dia merasa bahagia bila anak buahnya berhasil.
Seorang manager profesional mendelegasikan pekerjaan dengan tepat agar supaya tujuan-tujuan perusahaan dapat tercapai secara objektif dan seefisien mungkin. Dia akan mengambil tanggung jawab bisa dia membuat kesalahan-kesalahan, mengakui kesalahan-kesalahan tersebut serta meminta maaf dengan tulus kepada anak buahnya.
Seorang manager yang profesional menghargai hasil pekerjaan yang baik anak buahnya. Manager tersebut akan mengoreksi anak buahnya dengan cara yang profesional ketika mereka tidak menampilkan kerja yang kurang baik atau kurang disiplin.
Seorang manager yang profesional percaya bahwa anak buahnya mampu memberi andil untuk kesuksesan perusahaannya. Ini berarti bahwa dia sejauh mungkin akan mengajak anak buahnya untuk memberikan masukan-masukan, ide-ide, dan saran-saran untuk pemecahan masalah yang dihadapi di tempat kerja. Dia juga berkeinginan untuk mendengar, memahami dan menindak lanjuti kritikan dan tuntutan-tuntutan dari anak buahnya.

    -Ketrampilan Manajemen yang Dibutuhkan

Pada tahun 1970-an Robert L. Katz mengemukakan bahwa setiap manajer membutuhkan minimal tiga keterampilan dasar.

Ketiga keterampilan yaitu:
1. Keterampilan konseptual (conceptional skill )
Manajer tingkat atas (top manager ) harus memiliki keterampilan untuk membuat konsep, ide, dan gagasan demi kemajuan organisasi .
Gagasan atau ide serta konsep tersebut kemudian haruslah dijabarkan menjadi suatu rencana kegiatan untuk mewujudkan gagasan atau konsepnya itu. Proses penjabaran ide menjadi suatu rencana kerja yang kongkret itu biasanya disebut sebagai proses perencanaan atau planning . Oleh karena itu, keterampilan konsepsional juga merupakan keterampilan untuk membuat rencana kerja .
2. Keterampilan berhubungan dengan orang lain ( humanity skill)
Selain kemampuan konsepsional, manajer juga perlu dilengkapi dengan keterampilan berkomunikasi atau keterampilan berhubungan dengan orang lain, yang disebut juga keterampilan kemanusiaan.
Komunikasi yang persuasif harus selalu diciptakan oleh manajer terhadap bawahan yang dipimpinnya. Dengan komunikasi yang persuasif, bersahabat, dan kebapakan akan membuat karyawan merasa dihargai dan kemudian mereka akan bersikap terbuka kepada atasan. Keterampilan berkomunikasi diperlukan, baik pada tingkatan manajemen atas, menengah, maupun bawah.
3. Keterampilan teknis (technical skill )
Keterampilan ini pada umumnya merupakan bekal bagi manajer pada tingkat yang lebih rendah.
Keterampilan teknis ini merupakan kemampuan untuk menjalankan suatu pekerjaan tertentu, misalnya menggunakan program komputer, memperbaiki mesin, membuat kursi, akuntansi dan lain-lain.

Selain tiga keterampilan dasar di atas, Ricky W. Griffin menambahkan dua keterampilan dasar yang perlu dimiliki manajer, yaitu:

1. Keterampilan manajemen waktu
       Merupakan keterampilan yang merujuk pada kemampuan seorang manajer untuk menggunakan waktu yang dimilikinya secara bijaksana. Griffin mengajukan contoh kasus Lew Frankfort dari Coach. Pada tahun 2004, sebagai manajer, Frankfort digaji $2.000.000 per tahun. Jika diasumsikan bahwa ia bekerja selama 50 jam per minggu dengan waktu cuti 2 minggu, maka gaji Frankfort setiap jamnya adalah $800 per jam—sekitar $13 per menit. Dari sana dapat kita lihatbbahwa setiap menit yang terbuang akan sangat merugikan perusahaan. Kebanyakan manajer,
tentu saja, memiliki gaji yang jauh lebih kecil dari Frankfort. Namun demikian, waktu yang mereka miliki tetap merupakan aset berharga, dan menyianyiakannya berarti membuang-buang uang dan mengurangi produktivitas perusahaan.
2. Keterampilan membuat keputusan
    Merupakan kemampuan untuk mendefinisikan masalah dan menentukan cara terbaik dalam memecahkannya. Kemampuan membuat keputusan adalah yang paling utama bagi seorang manajer, terutama bagi kelompok manajer atas ( top manager ). Griffin mengajukan tiga langkah dalam pembuatan keputusan. Pertama, seorang manajer harus mendefinisikan masalah dan mencari berbagai alternatif yang dapat diambil untuk menyelesaikannya. Kedua, manajer harus mengevaluasi setiap alternatif yang ada dan memilih sebuah alternatif yang dianggap paling baik.
Dan terakhir, manajer harus mengimplementasikan alternatif yang telah ia pilih serta mengawasi
dan mengevaluasinya agar tetap berada di jalur yang benar.

2. Organisasi

    - Definisi Organisasi
     


Organisasi (Yunani: ὄργανον, organon - alat) adalah suatu kelompok orang dalam suatu wadah untuk tujuan bersama.
Dalam ilmu-ilmu sosial, organisasi dipelajari oleh periset dari berbagai bidang ilmu, terutama sosiologi, ekonomi, ilmu politik, psikologi, dan manajemen.Kajian mengenai organisasi sering disebut studi organisasi (organizational studies), perilaku organisasi (organizational behaviour), atau analisis organisasi (organization analysis).
Terdapat beberapa teori dan perspektif mengenai organisasi, ada yang cocok sama satu sama lain, dan ada pula yang berbeda. Organisasi pada dasarnya digunakan sebagai tempat atau wadah dimana orang-orang berkumpul, bekerjasama secara rasional dan sistematis, terencana, terorganisasi, terpimpin dan terkendali, dalam memanfaatkan sumber daya (uang, material, mesin, metode, lingkungan), sarana-parasarana, data, dan lain sebagainya yang digunakan secara efisien dan efektif untuk mencapai tujuan organisasi.

Menurut para ahli terdapat beberapa pengertian organisasi sebagai berikut.


  •     Stoner mengatakan bahwa organisasi adalah suatu pola hubungan-hubungan yang melalui mana orang-orang di bawah pengarahan atasan mengejar tujuan bersama.
  •     James D. Mooney mengemukakan bahwa organisasi adalah bentuk setiap perserikatan manusia untuk mencapai tujuan bersama.
  •     Chester I. Bernard berpendapat bahwa organisasi adalah merupakan suatu sistem aktivitas kerja sama yang dilakukan oleh dua orang atau lebih.
  •     Stephen P. Robbins menyatakan bahwa Organisasi adalah kesatuan (entity) sosial yang dikoordinasikan secara sadar, dengan sebuah batasan yang relatif dapat diidentifikasi, yang bekerja atas dasar yang relatif terus menerus untuk mencapai suatu tujuan bersama atau sekelompok tujuan.


Sebuah organisasi dapat terbentuk karena dipengaruhi oleh beberapa aspek seperti penyatuan visi dan misi serta tujuan yang sama dengan perwujudan eksistensi sekelompok orang tersebut terhadap masyarakat. Organisasi yang dianggap baik adalah organisasi yang dapat diakui keberadaannya oleh masyarakat disekitarnya, karena memberikan kontribusi seperti; pengambilan sumber daya manusia dalam masyarakat sebagai anggota-anggotanya sehingga menekan angka pengangguran.

Orang-orang yang ada di dalam suatu organisasi mempunyai suatu keterkaitan yang terus menerus. Rasa keterkaitan ini, bukan berarti keanggotaan seumur hidup. Akan tetapi sebaliknya, organisasi menghadapi perubahan yang konstan di dalam keanggotaan mereka, meskipun pada saat mereka menjadi anggota, orang-orang dalam organisasi berpartisipasi secara relatif teratur.


    - Pentingnya Mengenal Organisasi



Kepribadian akan muncul dan berkembang dengan seiringnya waktu. Kepribadian kita pun tidak bisa terbentuk karena pendidikan formal yang kita jalani. Kenapa ? karena pendidikan formal itu hanya membentuk hardskill kita. Lalu dimana kita bisa membentuk kepribadian kita ? yap ! dengan mengikuti suatu organisasi.Kita mungkin berpikir ‘untuk apa mengikuti kegiatan yang kerjanya cuma menghabiskan waktu dan tenaga ?’. Itu adalah salah besar, karena berorganisasi sama saja dengan mendidik kita untuk jadi makhluk sosial. Dengan berorganisasi, kita diajari cara menghargai pendapat dan perbedaan serta cara memimpin yang baik. Dengan begitu softskill kita akan berkembang dan nantinya akan sangat digunakan dalam dunia kerja.

Organisasi memiliki jiwa, karakter, jati diri, sejarah, kisah, suka, sedih, cita-cita, harapan dan lain-lain. Ada beberapa hal yang harus kita sadari dalam berorganisasi. Bahwa organisasi ini milik banyak orang, semua anggota, bukan milik pengurus atau ketua. Sedemikian banyak orang yang memiliki karakter, sifat, bahasa, kebiasaan yang berbeda memberi kita kesempatan belajar jenisjenis manusia. Jika organisasi tersebut memang tidak bisa diperbaiki dari dalam, dengan atau tanpa kehadiran kita, memang sebaiknya kita keluar. Tetapi jika kita berpikir lebih luas karena organisasi ini dapat memberi manfaat bagi banyak orang, dan kita merasa mampu memperbaikinya, sebaiknya kita tetap bertahan. Seringkali organisasi ditangani secara salah, dan mungkin kita orang yang terpilih untuk berperan lebih. Apa yang kita tahu, tidak ada usaha yang sia-sia. Membangun organisasi, sejatinya juga membangun kepribadian kita. Apalagi jika dalm usia muda sudah mengenal dunia organisasi.

Tapi, jangan berpikir kalau kita hanya ikut-ikutan saja dalam mengikuti suatu organisasi kita langsung mempunyai kepribadian yang bagus. Karena dalam pembentukan kepribadian itu butuh proses. Apabila kita dalam organisasi tersebut sangat berperan dalam kegitan dan mempunyai tujuan yang jelas serta memiliki benih sifat kepemimpinan, tanggung jawab, bijaksana, dan sebagainya untuk mengikuti suatu organisasi kemahasiswaan dengan harapan dapat mengembangkan sifat-sifat tersebut sehingga terbentuklah kepribadian yang baik.
Setelah kita tau bagaimana organisasi itu sangat membentuk kepribadian seseorang dengan sangat luarbiasa. Pasti betapa ruginya orang yang hanya berdiam diri tanpa melakukan suatu kegiatan. Apalagi kini kita sudah mengenal apa itu suatu organisasi. Mumpung kita para mahasiswa yang masih mencari kepribadian, pasti bila mengikuti organisasi sangat membantu kita dalam pembentukan kepribadian itu sendiri.
 

    - Bentuk-Bentuk Organisasi
  1. Organisasi politik
  2. Organisasi sosial
  3. Organisasi mahasiswa
  4. Organisasi olahraga
  5. Organisasi sekolah
  6. Organisasi negara
  7. Organisasi pemuda
    Pengelompokan jenis organisasi dapat dilakukan dapat dengan menggunakan kriteria sebagai berikut :
    1. Berdasarkan jumlah orang yang memegang pucuk pimpinan.
    (1) bentuk tunggal, yaitu pucuk pimpinan berada ditangan satu orang, semua kekuasaan dan tugas pekerjaan bersumber kepada satu orang. (2) bentuk komisi, pimpinan organisasi merupakan suatu dewan yang terdiri dari beberapa orang, semua kekuasaan dan tanggung jawab dipikul oleh dewan sebagai suatu kesatuan.
    2. Berdasarkan lalu lintas kekuasaan.
    Bentuk organisasi ini meliputi; (1) organisasi lini atau bentuk lurus, kekuasaan mengalir dari pucuk pimpinan organisasi langsung lurus kepada para pejabat yang memimpin unit-unit dalam organisasi, (2) bentuk lini dan staff, dalam organisasi ini pucuk pimpinan dibantu oleh staf pimpinan ahli dengan tugas sebagai pembantu pucuk pimpinan dalam menjalankan roda organisasi, (3) bentuk fungsional, bentuk organisasi dalam kegiatannya dibagi dalam fungsi-fungsi yang dipimpin oleh seorang ahli dibidangnya, dengan hubungan kerja lebih bersifat horizontal.
    3. Berdasarkan sifat hubungan personal, yaitu ;
    (1) organisasi formal, adalah organisasi yang diatur secara resmi, seperti : organisasi pemerintahan, organisasi yang berbadan hukum (2) organisasi informal, adalah organisasi yang terbentuk karena hubungan bersifat pribadi, antara lainkesamaan minat atau hobby, dll.
    4. Berdasarkan tujuan.
    Organisasi ini dapat dibedakan, yaitu : (1) organisasi yang tujuannya mencari keuntungan atau ‘profit oriented’ dan (2) organisasi sosial atau ‘non profit oriented 
    5. Berdasarkan kehidupan dalam masyarakat, yaitu ;
    (1) organisasi pendidikan, (2) organisasi kesehatan, (3) organisasi pertanian, dan lain lain.
    6. Berdasarkan fungsi dan tujuan yang dilayani, yaitu :
    (1) Organisasi produksi, misalnya organisasi produk makanan, (2) Organisasi berorientasi pada politik, misalnya partai politik (3) Organisasi yang bersifat integratif, misalnya serikat pekerja (4) Organisasi pemelihara, misalnya organisasi peduli lingkungan, dan lain lain.
    7. Berdasarkan pihak yang memakai manfaat.
    Organisasi ini meliputi; (1) Mutual benefit organization, yaitu organisasi yang kemanfaatannya terutama dinikmati oleh anggotanya, seperti koperasi, (2) Service organization, yaitu organisasi yang kemanfaatannya dinikmati oleh pelanggan, misalnya bank, (3) Business Organization, organisasi yang bergerak dalam dunia usaha, seperti perusahaan-perusahaan, (4) Commonwealth organization, adalah organisasi yang kemanfaatannya terutama dinikmati oleh masyarakat umum, seperti organisasi pelayanan kesehatan, contohnya rumah sakit, Puskesmas, d

    - Prinsip-Prinsip Organisasi

1) Organisasi Harus Mempunyai Tujuan yang Jelas.
Organisasi dibentuk atas dasar adanya tujuan yang ingin dicapai, dengan demikian tidak mungkin suatu organisasi tanpa adanya tujuan. Misalnya, organisasi pelayanan kesehatan seperti rumah sakit dan puskesmas sebagai suatu organisasi, mempunyai tujuan yang ingin dicapai antara lain, memberikan pelayanan kesehatan yang berkualitas dan lain lain.
2) Prinsip Skala Hirarkhi.
Dalam suatu organisasi harus ada garis kewenangan yang jelas dari pimpinan, pembantu pimpinan sampai pelaksana, sehingga dapat mempertegas dalam pendelegasian wewenang dan pertanggungjawaban, dan akan menunjang efektivitas jalannya organisasi secara keseluruhan.
3) Prinsip Kesatuan Perintah.
Dalam hal ini, seseorang hanya menerima perintah atau bertanggung jawab kepada seorang atasan saja.
4) Prinsip Pendelegasian Wewenang.
Seorang pemimpin mempunyai kemampuan terbatas dalam menjalankan pekerjaannya, sehingga perlu dilakukan pendelegasian wewenang kepada bawahannya. Pejabat yang diberi wewenang harus dapat menjamin tercapainya hasil yang diharapkan. Dalam pendelegasian, wewenang yang dilimpahkan meliputi kewenangan dalam pengambilan keputusan, melakukan hubungan dengan orang lain, dan mengadakan tindakan tanpa minta persetujuan lebih dahulu kepada atasannya lagi.
5) Prinsip Pertanggungjawaban.
Dalam menjalankan tugasnya setiap pegawai harus bertanggung jawab sepenuhnya kepada atasan.
6) Prinsip Pembagian Pekerjaan.
Suatu organisasi, untuk mencapai tujuannya, melakukan berbagai aktivitas atau kegiatan. Agar kegiatan tersebut dapat berjalan optimal maka dilakukan pembagian tugas/pekerjaan yang didasarkan kepada kemampuan dan keahlian dari masing-masing pegawai. Adanya kejelasan dalam pembagian tugas, akan memperjelas dalam pendelegasian wewenang, pertanggungjawaban, serta menunjang efektivitas jalannya organisasi.
7) Prinsip Rentang Pengendalian.
Artinya bahwa jumlah bawahan atau staf yang harus dikendalikan oleh seorang atasan perlu dibatasi secara rasional. Rentang kendali ini sesuai dengan bentuk dan tipe organisasi, semakin besar suatu organisasi dengan jumlah pegawai yang cukup banyak, semakin kompleks rentang pengendaliannya.
8) Prinsip Fungsional.
Bahwa seorang pegawai dalam suatu organisasi secara fungsional harus jelas tugas dan wewenangnya, kegiatannya, hubungan kerja, serta tanggung jawab dari pekerjaannya.
9) Prinsip Pemisahan.
Bahwa beban tugas pekerjaan seseorang tidak dapat dibebankan tanggung jawabnya kepada orang lain.
10) Prinsip Keseimbangan.
Keseimbangan antara struktur organisasi yang efektif dengan tujuan organisasi. Dalam hal ini, penyusunan struktur organisasi harus sesuai dengan tujuan dari organisasi tersebut. Tujuan organisasi tersebut akan diwujudkan melalui aktivitas/ kegiatan yang akan dilakukan. Organisasi yang aktivitasnya sederhana (tidak kompleks) contoh ‘koperasi di suatu desa terpencil’, struktur organisasinya akan berbeda dengan organisasi koperasi yang ada di kota besar seperti di Jakarta, Bandung, atau Surabaya.
11) Prinsip Fleksibilitas
Organisasi harus senantiasa melakukan pertumbuhan dan perkembangan sesuai dengan dinamika organisasi sendiri (internal factor) dan juga karena adanya pengaruh di luar organisasi (external factor), sehingga organisasi mampu menjalankan fungsi dalam mencapai tujuannya.
12) Prinsip Kepemimpinan.
Dalam organisasi apapun bentuknya diperlukan adanya kepemimpinan, atau dengan kata lain organisasi mampu menjalankan aktivitasnya karena adanya proses kepemimpinan yang digerakan oleh pemimpin organisasi tersebut
  
  - Ketrampilan Manajemen yang Dibutuhkan

  1. Keterampilan Konseptual, yaitu membuat konsep, ide, dan gagasan demi kemajuan organisasi. Gagasan atau ide tersebut dijabarkan menjadi rencana kegiatan yang disebut proses perencanaan / rencana kerja. Termasuk juga memiliki visi yang jauh kedepan, misi yang jelas, program kerja yang real, strategi, dan terus menjaga nilai competitive advantage sebuah organisasi.
  2. Keterampilan Komunikasi, yaitu keterampilan berinteraksi secara baik dengan banyak orang. Disebut juga keterampilan kemanusiaan. Kepada bawahan bersifat mengayomi, persuasif, dan bersahabat. Kepada rekan kerja saling menghormati. Kepada customer dan atasan bersifat melayani. Manajer berkomunikasi dengan baik kepada semua orang, menshare visinya, dan membuat semua orang menjadi tim sukses visi tersebut.
  3. Keterampilan Teknis, merupakan bekal agar lebih matang pada bidang yang ditangani. Umumnya diperlukan untuk manajer tingkat rendah. Misalnya menggunakan program komputer, membuat code program, dsb. Tentu saja ada keunggulan tersendiri dibanding manajer yang hanya mengerti konsep, akan tercipta efektifitas dan efisiensi yang ideal.
  4. Keterampilan Manajemen Waktu. Seorang manajer digaji besar, setiap menit begitu berharga untuk perusahaan. Dia harus bisa mengalokasi waktu agar mendapat hasil yang optimal. Akan teruji dalam penyusunan waktu yang digunakan dalam melakukan sebuah project. Termasuk juga keterampilan untuk membuat skala prioritas.
  5. Keterampilan membuat keputusan, termasuk juga kemampuan untuk mengidentifikasi masalah, memandangnya secara keseluruhan dan komprehensif (helicopter view), dan menentukan solusi terbaik untuk memecahkannya. Keputusan yang baik adalah yang tidak terburu2, namun adakalanya keputusan diperlukan dalam waktu yang singkat. Seiring dengan waktu dan pengalaman, manajer akan terbiasa menghadapi kondisi seperti ini.
  6. Keterampilan Kepemimpinan. Program kerja, eksekusi, dan evaluasi diperlukan komitmen, ketegasan, dan keberanian. Karenanya manajer betul-betul harus menjadi  pemimpin, dan tidak terlalu terpengaruh terhadap hal-hal yang tidak perlu. Manajer yang kuat akan menciptkan trust kepada lingkungannya, dan menumbuhkan teamwork yang solid.
 - Sebab Keberhasilan dan Kegagalan Organisasi

1. Keberhasilan Organisasi
a. Faktor-Faktor Pendukung Keberhasilan
Organisasi
        Ada beberapa pendukung keberhasilan Organisasi, di antaranya :
1) Faktor manusia
2) Faktor keuangan
3) Faktor organisasi
4) Faktor mengatur usaha
5) Faktor pemasaran

b. Langkah-Langkah untuk Menjadi Wirausahawan yang Sukses di antaranya :
1) Ada visi dan tujuan yang jelas.
2) Bersedia untuk mengambil risiko uang dan waktu.
3) Terencana dan terorganisir.
4) Kerja keras sesuai dengan tingkatan kepentingannya.
5) Mengembangkan hubungan yang baik dengan karyawan, pelanggan, pemasok, dan lainnya.
6) Hal-hal yang membuat usaha atau bisnis meraih kesuksesan.

      Menurut W . Keith Schilit, ada 8 hal yang membuat usaha atau bisnis meraih kesuksesan atau keberhasilan, yaitu :
1) Peluang pasar yang baik.
2) Keunggulan persaingan.
3) Kualitas barang/jasa.
4) Inovasi yang berproses.
5) Dasar budaya perusahaan.
6) Menghargai pelanggan dan pegawai.
7) Manajemen yang berkualitas.
8) Dukungan modal yang kuat.

2. Kegagalan Organisasi


a. Faktor-Faktor Penyebab Kegagalan 
Organisasi
        Seperti telah di kemukan sebelumnya, bahwa keberhasilan atau kegagalan wirausaha sangat tergantung pada kemampuan pribadi wirausaha. Zimmerer mengemukakan beberapa faktor-faktor yang menyebabkan wirausahawan gagal dalam menjalankan usaha barunya, yaitu :
1) Tidak kompeten dalam manajerial. Tidak kompeten atau tidak memiliki kemampuan dan pengetahuan mengelola usaha merupakan faktor penyebab utama yang membuat perusahaan kurang berhasil.
2) Kurang berpengalaman baik dalam kemampuan teknik, kemampuan memvisualisasikan usaha, kemampuan mengoordinasikan, keterampilan mengelola sumber daya manusia, maupun kemampuan menginterasikan operasi perusahan.
3) Kurang dapat mengendalikan keuangan. Agar perusahaan dapat berhasil dengan baik faktor yang paling utama dalam keuangan adalah memelihara aliran kas. Mengatur pengeluaran dan penerimaan secara cermat. Kekeliruan dalam memelihara aliran kas akan menghambat operasional perusahaan dan mengakibatkan perusahaan tidak lancar.
4) Gagal dalam perencanaan. Perencanaan merupakan titik awal dari suatu kegiatan, sekali gagal dalam perencanaan maka akan mengalami kesulitan dalam pelaksanaan.
5) Lokasi yang kurang memadai. Lokasi usaha yang strategis merupakan faktor yang menentukan keberhasilan usaha. Lokasi yang tidak strategis dapat mengakibatkan perusahaan sukar beroperasi karena kurang efisien.
6) Kurangnya pengawasan peralatan. Pengawasan erat kaitannya dengan efisiensi dan efektivitas. Kurang pengawasan dapat mengakibatkan penggunaan alat tidak efisien dan tidak efektif.
7) Sikap yang kurang sungguh-sungguh dalam berusaha. Sikap yang setengah-setengah terhadap usaha akan mengakibatkan usaha yang di lakukan menjadi labil dan gagal. Dengan sikap setengah hati, kemungkinan gagal adalah besar.
8) Ketidakmampuan dalam melakukan peralihan/transisi kewiraushaan. Wirausahawan yang kurang siap menghadapi dan melakukan perubahan, maka ia tidak ada jaminan untuk menjadi wirausahawan yang berhasil. Keberhasilan dalam berwirausaha hanya bisa di peroleh apabila berani mengadakan perubahan dan mampu membuat peralihan setiap waktu.

b. Faktor-Faktor yang Membuat Seseorang Mundur dari Organisasi
      Selain faktor-faktor yang membuat kegagalan kewirausahaan, Zimmerer mengemukakan beberapa potensi yang membuat seseorang mundur dari kewirausahaan, yaitu :
1) Pendapatan yang tidak menentu.
2) Kerugian akibat hilangnya modal investasi.
3) Perlu kerja keras dan waktu yang lama.
4) Kualitas kehidupan yang tetap rendah meskipun usahanya mantap.

c. Alasan Utama Kegagalan Usaha Baru
      Alasan utama kegagalan usaha baru antara lain :
1) Pengetahuan pasar yang tidak memadai.
2) Kinerja produk yang salah.
3) Usaha pemasaran dan penjualan yang tidak efektif.
4) Adanya persaingan.
5) Keusangan produk yang terlalu cepat.
6) Waktu memulai usaha baru yang tidak tepat


SUMBER (waktu kunjungan):
  • id.m.wikipedia.org/wiki/Manajemen (12/11/2013-21:39)
  • m.kompasiana.com/post/manajemen/2012/07/24/7-ciri-ciri-manajer-yang-kreatif/ (13/11/2013-19:59)
  • rozikinblog.blogspot.com/2012/10/ciri-ciri-manager-profesional.html?m=1 (14/11/2013-06:22)
  • jmusic-link.blogspot.com/2010/12/latar-belakang-sejarah-manajemen-1.html?m=1 (14/11/2013-06:16)
  • julysyawaladi.blogspot.com/2011/09/proses-dan-fungsi-manajemen.html?m=1 (14/11/2013-06:42)
  • id.m.wikipedia.org/wiki/Organisasi (21/11/2013-21:39) 
  • http://chanchanfia.blogspot.com/2012/09/pentingnya-mengenal-oraganisasi.html (15/11/2013-15:02) 
  • http://www.scribd.com/doc/54782615/artikel-masalah-organisasi
  • http://miftahridho.wordpress.com/2012/09/29/6-keterampilan-yang-harus-dimiliki-seorang-pemimpin/ (15/11/2013-15:05)
  • http://become-teacher.blogspot.com/2013/05/prinsip-prinsip-organisasi.html (15/11/2013-15:03)  
  • http://arifuwik95.blogspot.com/2011/08/b-faktor-faktor-keberhasilan-dan.html (15/11/2013-15:19)
  • http://become-teacher.blogspot.com/2013/05/prinsip-prinsip-organisasi.html (15/11/2013-15:05)
  • http://become-teacher.blogspot.com/2013/05/jenis-jenis-organisasi.html (15/11/2013-15:15)