^_^

^_^

Kamis, 09 Januari 2014

TANGGUNG JAWAB SOSIAL SUATU BISNIS



TANGGUNG JAWAB SOSIAL SUATU BISNIS

Tanggung jawab Sosial Perusahaan atau Corporate Social Responsibility (CSR) adalah suatu konsep bahwa organisasi, khususnya (namun bukan hanya) perusahaan adalah memiliki berbagai bentuk tanggung jawab terhadap seluruh pemangku kepentingannya, yang di antaranya adalah konsumen, karyawan, pemegang saham, komunitas dan lingkungan dalam segala aspek operasional perusahaan yang mencakup aspek ekonomi, sosial, dan lingkungan. 

Oleh karena itu, CSR berhubungan erat dengan "pembangunan berkelanjutan", di mana suatu organisasi, terutama perusahaan, dalam melaksanakan aktivitasnya harus mendasarkan keputusannya tidak semata berdasarkan dampaknya dalam aspek ekonomi, misalnya tingkat keuntungan atau deviden, melainkan juga harus menimbang dampak sosial dan lingkungan yang timbul dari keputusannya itu, baik untuk jangka pendek maupun untuk jangka yang lebih panjang. 

Dengan pengertian tersebut, CSR dapat dikatakan sebagai kontribusi perusahaan terhadap tujuan pembangunan berkelanjutan dengan cara manajemen dampak (minimisasi dampak negatif dan maksimisasi dampak positif) terhadap seluruh pemangku kepentingannya.

BENTURAN DENGAN KEPENTINGAN MASYARAKAT

Proses produksi seringkali menyebabkan benturan kepentingan (masyarakat dengan perusahaan). Terjadi pada berbagai tingkat perusahaan (besar, menengah, maupun kecil). Benturan ini terjadi kerap kali karena perusahaan menimbulkan polusi (udara, air limbah, suara, bahkan mental kejiwaan).

KLASIFIKASI ASPEK PENDORONG TANGGUNG JAWAB SOSIAL

Dalam menjalankan tanggung jawab sosial, perusahaan dituntut untuk mengindahkan etika bisnis. Hal-hal pendorong dilaksanakan etika bisnis :

1.      Dorongan dari pihak luar, dari lingkungan masyarakat. Seringkali menghadapi kendala berupa adanya biaya tambahan yang kadang cukup besar bagi perusahaan dan diperhitungkan dalam untung-rugi usaha.
2.      Dorongan dari dalam bisnis itu sendiri, sisi humanisme pebisnis yang melibatkan rasa, karsa dan karya yang ikut mendorong diciptakannya etika bisnis yang baik dan jujur.

DORONGAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL

Klasifikasi masalah sosial yang mendorong pelaksanaan tanggung jawab sosial pada sebuah bisnis sebagai berikut :

1.      Penerapan Manajemen Orientasi Kemanusiaan

Kegiatan intern yang muncul bersifat kaku, keras, saklek, birokratik, dan otoriter. Hubungan yang kurang manusiawipun kerap terjadi antara perusahaan dengan pihak luar (pelanggan, masyarakat, umum)

Manfaat penerapan manajemen orientasi kemanusiaan :

Penerapan akan menimbulkan  hubungan yang serasi, selaras, dan seimbang antara pelaku bisnis dan pihak luar. 

Secara rinci, manfaat tersebut adalah :

a. Peningkatan moral kerja karyawan yang berakibt membaiknya semangat dan produktivitas kerja.
b. Adanya partisipasi bawahan dan timbulnya rasa ikut memiliki sehingga tercipta kondisi manajemen partisipatif.
c. Penurunan absen karyawan yang disebabkan kenyamanan kerja sebagai hasil hubungan kerja yang menyenangkan dan baik.
d. Peningkatan mutu produksi yang diakibatkan oleh terbentuknya rasa percaya diri karyawan.
e. Kepercayaan konsumen yang meningkat dan merupakan modal dasar bagi perkembangan selanjutnya dari perusahaan.

2.      Ekologi dan Gerakan Pelestarian Lingkungan

Ekologi adalah ilmu yang mempelajari interaksi antara organisme dengan lingkungannya dan yang lainnya. 
Dalam ekologi, kita mempelajari makhluk hidup sebagai kesatuan atau sistem dengan lingkungannya. 
Ekologi yang menitikberatkan pada keseimbangan antara manusia dan alam lingkungan banyak dipengaruhi oleh proses produksi.

3.      Penghematan Energi

Penghematan energi atau konservasi energi adalah tindakan mengurangi jumlah penggunaan energi. Penghematan energi dapat dicapai dengan penggunaan energi secara efisien dimana manfaat yang sama diperoleh dengan menggunakan energi lebih sedikit, ataupun dengan mengurangi konsumsi dan kegiatan yang menggunakan energi. Penghematan energi dapat menyebabkan berkurangnya biaya, serta meningkatnya nilai lingkungan, keamanan negara, keamanan pribadi, serta kenyamanan.

Pengurasan secara besar-besaran energi yang berasal dari sumber daya alam yang tidak dapat dipengaruhi seperti batu-bara, minyak dan gastelah banyak terjadi. Kesadaran bahwa sumber daya tersebut tidak dapat diperbaharui telah mendorong dilaksanakannya proses efisiensi serta mencari pengganti sumber daya tersebut.

4.      Partisipasi Pembangunan Bangsa

Kesadaran masyarakat pembisnis terhadap suksesnya pembangunan sangat diperlukan. Karena dengan adanya kesadaran tersebut, akan membantu pemerintah menangani masalah pengangguran dengan cara ikut melibatkan penggunaan tenaga kerja yang ada, sebagai  bentuk tanggung jawab sosial pada lingkungan sekitar perusahaan beroperasi.

5.      Gerakan Konsumerisme

Awal perkembangan tahun 1960-an di negara barat yag berhasil memberlakuan undang-undang perlindungan konsumen yang meliputi beragam aspek, mulai dari perlindungan atas praktik penjualan paksa sampai pemberian izin lisensi bagi para petugas reparasi alat rumah tangga.

Tujuan dari gerakan konsumerisme :

1.      Memperoleh perhatian dan tindakan nyata dari kalangan bisnis terhadap keluhan konsumen atas praktek bisnisnya.
2.      Pelaksanaan strategi advertensi/periklanan yang realistic dan mendidik serta tidak menyesatkan masyarakat.
3.      Diselenggarakan pnel-panel diskusi antara wakil konsumen dengan produsen.
4.      Pelayanan purna jual yang lebih baik.
5.      Berjalannya proses public relation yang lebih menitikberatkan pada kepuasan konsumen daripada promosi semata.

ETIKA BISNIS

Merupakan penerapan secara langsung tanggung jawab sosial suatu bisnis yang tibul dari dalam perusahaan itu sendiri. Etika pergaulan dalam melaksanakan bisnis disebut etika pergaulan bisnis. Pembahasan tentang etika bisnis harus dimulai dengan menyediakan rerangka prinsip-prinsip dasar pemahaman tentang apa yang dimaksud dengan istilah baik dan benar, hanya dengan cara itu selanjutnya seseorang dapat membahas implikasi-implikasi terhadap dunia bisnis.

Etika dan Bisnis, mendeskripsikan etika bisnis secara umum dan menjelaskan orientasi umum terhadap bisnis, dan mendeskripsikan beberapa pendekatan khusus terhadap etika bisnis, yang secara bersama-sama menyediakan dasar untuk menganalisis masalah-masalah etis dalam bisnis.

Etika bisnis merupakan cara untuk melakukan kegiatan bisnis, yang mencakup seluruh aspek yang berkaitan dengan individu, perusahaan dan juga masyarakat. Etika Bisnis dalam suatu perusahaan dapat membentuk nilai, norma dan perilaku karyawan serta pimpinan dalam membangun hubungan yang adil dan sehat dengan pelanggan/mitra kerja, pemegang saham, masyarakat.

Perusahaan meyakini prinsip bisnis yang baik adalah bisnis yang beretika, yakni bisnis dengan kinerja unggul dan berkesinambungan yang dijalankan dengan mentaati kaidah-kaidah etika sejalan dengan hukum dan peraturan yang berlaku.

Etika Bisnis dapat menjadi standar dan pedoman bagi seluruh karyawan termasuk manajemen dan menjadikannya sebagai pedoman untuk melaksanakan pekerjaan sehari-hari dengan dilandasi moral yang luhur, jujur, transparan dan sikap yang profesional.

Tiga pendekatan dasar dalam merumuskan tingkah laku etika bisnis, yaitu :

    Utilitarian Approach : setiap tindakan harus didasarkan pada konsekuensinya. Oleh karena itu, dalam bertindak seseorang seharusnya mengikuti cara-cara yang dapat memberi manfaat sebesar-besarnya kepada masyarakat, dengan cara yang tidak membahayakan dan dengan biaya serendah-rendahnya.

    Individual Rights Approach : setiap orang dalam tindakan dan kelakuannya memiliki hak dasar yang harus dihormati. Namun tindakan ataupun tingkah laku tersebut harus dihindari apabila diperkirakan akan menyebabkan terjadi benturan dengan hak orang lain.

    Justice Approach : para pembuat keputusan mempunyai kedudukan yang sama, dan bertindak adil dalam memberikan pelayanan kepada pelanggan baik secara perseorangan ataupun secara kelompok.

Etika bisnis yang harus dipahami dan dilakukan para profesional, antara lain:

    Sebutkan nama lengkap

Dalam situasi berbisnis, mitra sebaiknya menyebutkan nama lengkap saat berkenalan. Namun jika namanya terlalu panjang atau sulit diucapkan, akan lebih baik jika sedikit menyingkat.

    Berdirilah saat memperkenalkan diri

Berdiri saat mengenalkan diri akan menegaskan kehadiran mitra. Jika kondisinya tidak memungkinkan untuk berdiri, setidaknya mundurkan kursi, dan sedikit membungkuk agar orang lain menilai positif kesopanan motra.

    Ucapkan terima kasih secukupnya

Dalam percakapan bisnis dengan siapapun, bos atau mitra perusahaan, hanya perlu mengucapkan terima kasih satu atau dua kali. Jika mengatakannya berlebihan, orang lain akan memandang kalau mitranya sangat memerlukannya dan sangat perlu bantuan.

    Kirim ucapan terima kasih lewat email setelah pertemuan bisnis

Setelah mitra menyelesaikan pertemuan bisnis, kirimkan ucapan terima kasih secara terpisah ke email pribadi rekan bisnis Anda. Pengiriman lewat email sangat disarankan, mengingat waktu tibanya akan lebih cepat.

    Jangan duduk sambil menyilang kaki

Tak hanya wanita, pria pun senang menyilangkan kakinya saat duduk. Namun dalam kondisi kerja, posisi duduk seperti ini cenderung tidak sopan. Selain itu, posisi duduk seperti ini dapat berdampak negatif pada kesehatan.

    Tuan rumah yang harus membayar

Jika mengundang rekan bisnis untuk makan di luar, maka sang mitralah yang harus membayar tagihan. Jika sang mitra seorang perempuan, sementara rekan bisnis atau klien, laki-laki, ia tetap harus menolaknya. Dengan mengatakan bahwa perusahaan yang membayarnya, bukan uang pribadi.

1.      Hubungan antara bisnis dengan langganan/konsumen

Merupakan pergaulan antara konsumen dengan produsen dan paling banyak ditemui.beikut beberapa contohnya :
a.       Kemasan yang berbeda-beda menyulitkan konsumen untuk membandingkan harga terhadap produk.
b.      Kemasan membuat konsumen tidak dapat mengetahui isi di dalamnya, sehingga diperlukan penjelasan tentang isi serta kandungan yang terdapat dalam produk tersebut.
c.       Promosi, terutama iklan merupakan gangguan etis yang paling utama
d.      Pemberian servis dan garansi sebagai bagian dari layanan purna jual.

2.      Hubungan dengan karyawan

Bentuk hubungan ini meliputi penerimaan, latihan, promosi, transfer, demosi, maupun pemberhentian.

3.      Hubungan antar bisnis

Merupakan hubungan yang terjadi diantara perusahaan, baik perusahaan kolega, pesaing, penyalur, grosir, maupun distributornya.

4.      Hubungan dengan investor

Pemberian informasi yang benar terhadap investor maupun calon investor merupakan bentuk hubungan ini. Sehingga dapat menghindari pengambilan keputusan yang keliru.

5.      Hubungan dengan lembaga-lembaga keuangan

Hubungan dengan lembaga keuangan, terutama jawatan pajak pada umumnya merupakan hubungan yang bersifat financial, berkaitan dengan penyusunan laporan keuangan.
Penerapan tanggung jawab sosial merupakan penerapan dan pelaksanaan kepedulian bisnis terhadap lingkungan serta mengikuti etika bisnis. Penerapan etika bisnis adalah maksud dari konsep stakeholder yang berlawanan dengan konsep stockholder.

BENTUK-BENTUK TANGGUNG JAWAB SOSIAL SUATU BISNIS

Penjabaran dari kepedulian sosial  dari suatu bisnis berbentuk pelaksanaan tanggung jawab sosial bisnis. semakin tinggi tingkat kepedulian sosial suatu bisnis maka semakin meningkat pula pelaksanaan praktek bisnis etik dalam masyarakat.

Beberapa bentuk pelaksanaan tanggung jawab sosial yang dapat kita temui di Indonesia adalah :

a.       Pelaksanaan Hubungan Industrialis Panasila
b.      Analisis Mengenai Dampak Lingkungan
c.       Penerapan Prinsip Kesehatan dan Keselamatan Kerja
d.      Perkebunan Inti Rakyat
e.       Sistem Bapak Angkat-Anak Angkat
     
TANGGUNG JAWAB SOSIAL (SOCIAL RESPONSIBILITY)

Etika mempengaruhi perilaku pribadi dilingkungan kerja atau suatu usaha bisnis untuk menyeimbangi komitmennya terhadap kelompok dan individu dalam lingkungannya.

Contohnya : bertanggung jawab terhadap investor, untuk memeksimalkan profit.


Sumber :

AKUNTANSI DAN LAPORAN KEUANGAN



Akuntansi

Akuntansi adalah pengukuran, penjabaran, atau pemberian kepastian mengenai informasi yang akan membantu manajer, investor, otoritas pajak dan pembuat keputusan lain untuk membuat alokasi sumber daya keputusan di dalam perusahaan, organisasi, dan lembaga pemerintah.

Akuntansi adalah seni dalam mengukur, berkomunikasi dan menginterpretasikan aktivitas keuangan. Secara luas, akuntansi juga dikenal sebagai "bahasa bisnis".

Akuntansi bertujuan untuk menyiapkan suatu laporan keuangan yang akurat agar dapat dimanfaatkan oleh para manajer, pengambil kebijakan, dan pihak berkepentingan lainnya, seperti pemegang saham, kreditur, atau pemilik. Pencatatan harian yang terlibat dalam proses ini dikenal dengan istilah pembukuan.

Akuntansi keuangan adalah suatu cabang dari akuntansi dimana informasi keuangan pada suatu bisnis dicatat, diklasifikasi, diringkas, diinterpretasikan, dan dikomunikasikan.
Auditing, satu disiplin ilmu yang terkait tapi tetap terpisah dari akuntansi, adalah suatu proses dimana pemeriksa independen memeriksa laporan keuangan suatu organisasi untuk memberikan suatu pendapat atau opini - yang masuk akal tapi tak dijamin sepenuhnya - mengenai kewajaran dan kesesuaiannya dengan prinsip akuntansi yang berterima umum.

Pengertian dan Definisi Akuntansi

Akuntansi adalah suatu proses mencatat, mengklasifikasi, meringkas, mengolah dan menyajikan data, transaksi serta kejadian yang berhubungan dengan keuangan sehingga dapat digunakan oleh orang yang menggunakannya dengan mudah dimengerti untuk pengambilan suatu keputusan serta tujuan lainnya.

Akuntansi berasal dari kata asing accounting yang artinya bila diterjemahkan ke dalam bahasa indonesia adalah menghitung atau mempertanggungjawabkan. Akuntansi digunakan di hampir seluruh kegiatan bisnis di seluruh dunia untuk mengambil keputusan sehingga disebut sebagai bahasa bisnis.

Fungsi Akuntansi

Fungsi utama akuntansi adalah sebagai informasi keuangan suatu organisasi. Dari laporan akuntansi kita bisa melihat posisi keuangan sutu organisasi beserta perubahan yang terjadi di dalamnya. Akuntansi dibuat secara kualitatif dengan satuan ukuran uang. Informasi mengenai keuangan sangat dibutuhkan khususnya oleh pihak manajer / manajemen untuk membantu membuat keputusan suatu organisasi.

A. Pihak Intern

Adalah pihak manajemen yang berkepentingan langsung dan sangat membutuhkan informasi keuangan untuk tujuan pengendalian (controlling), pengkoordinasian (coordinating), dan perencanaan (planning) suatu perusahaan.

B. Pihak Ekstern

Adalah pihak-pihak yang berada di luar perusahaan tetapi ia membutuhkan informasi keuangan perusahaan tersebut.

1. Pemilik/Investor

Pemilik memerlukan informasi akuntansi di perusahaannya untuk mengetahui maju mundurnya perusahaan, sehingga ia dapat mengambil keputusan apakah akan mempertahankan perusahaannya, menjualnya, atau menambah investasinya.

2. Calon Investor

Bagi calon investor sangat perlu informasi akuntansi perusahaan. Hal ini dilakukan dalam rangka untuk mengambil keputusannya apakah akan menginvestasikan dananya di perusahaan tersebut atau tidak.

3. Kreditor

Informasi akuntansi suatu perusahaan sangat dibutuhkan bagi kreditor untuk mengetahui kemampuan perusahaan dalam mengembalikan pinjamannya. Hal ini dapat dijadikan oleh kreditor sebagai bahan untuk mengambil keputusan apakah akan ditambah atau ditarik pinjamannya.

4. Calon Kreditor

Bagi calon kreditor informasi akuntansi suatu perusahaan sangat diperlukan sebagai bahan pertimbangan bagi calon kreditor untuk menilai resiko serta memutuskan apakah perusahaan tersebut akan diberikan pinjaman atau tidak.

5. Pemerintah

Informasi akuntansi perusahaan bagi pemerintah sangat berguna untuk penetapan besarnya pajak penghasilan (PPh) badan usaha. Selain itu, juga dapat dipakai sebagai alat penilaian bagi perusahaan apakah perusahaan tersebut mematuhi peraturan atau tidak.

6. Karyawan perusahaan yang bersangkutan

Informasi akuntansi perusahaan sangat bermanfaat bagi karyawan perusahaan yang bersangkutan untuk kelangsungan hidupnya. Maju mundurnya perusahaan dapat berguna untuk kemantapan kerja, bahan pertimbangan penuntutan naiknya gaji, dan jaminan sosial karyawan.

PRINSIP DASAR AKUNTANSI

Di bidang akuntansi dan keuangan terutama audit di Indonesia, dikenal istilah “prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia” (merupakan padanan dari frasa “generally accepted accounting principles”) adalah suatu istilah teknis akuntansi yang mencakup konvensi aturan, dan prosedur yang diperlukan untuk membatasi praktik akuntansi yang berlaku umum di wilayah tertentu pada saat tertentu. Prinsip akuntansi yang berlaku umum di suatu wilayah tertentu mungkin berbeda dari prinsip akuntansi yang berlaku di wilayah lain.
Oleh karena itu, untuk laporan keuangan yang akan didistribusikan kepada umum di Indonesia, harus disusun sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia. Sesuai standar pelaporan pertama dari standar auditing, auditor dalam laporannya akan mengungkapkan dalam apakah laporan keuangan yang diaudit telah disajikan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia.

Laporan Dasar Akuntansi

Pada dasarnya proses akuntansi akan membuat output laporan rugi laba, laporan perubahan modal, dan laporan neraca pada suatu perusahaan atau organisasi lainnya. Pada suatu laporan akuntansi harus mencantumkan nama perusahaan, nama laporan, dan tanggal penyusunan atau jangka waktu laporan tersebut untuk memudahkan orang lain memahaminya. Laporan dapat bersifat periodik dan ada juga yang bersifat suatu waktu tertentu saja.

keuangan

Laporan keuangan adalah catatan informasi keuangan suatu perusahaan pada suatu periode akuntansi yang dapat digunakan untuk menggambarkan kinerja perusahaan tersebut. Laporan keuangan adalah bagian dari proses pelaporan keuangan. 
Laporan keuangan yang lengkap biasanya meliputi :
  • Neraca
  • Laporan laba rugi
  • Laporan perubahan ekuitas
  • Laporan perubahan posisi keuangan yang dapat disajikan berupa laporan arus kas atau laporan arus dana
  • Catatan dan laporan lain serta materi penjelasan yang merupakan bagian integral dari laporan keuangan
Unsur yang berkaitan secara langsung dengan pengukuran posisi keuangan adalah aset, kewajiban,dan ekuitas. Sedangkan unsur yang berkaitan dengan pengukuran kinereja dalam laporan laba rugi adalah penghasilan dan beban. Laporan posisi keuangan biasanya mencerminkan berbagai unsur laporan laba rugi dan perubahan dalam berbagai unsur neraca.

ISI DAN ELEMEN LAPORAN KEUANGAN


Ada tiga hal penting yang harus diingat dalam mempertimbangkan apakah suatu transaksi dapat dianggap sebagai elemen laporan keuangan atau tidak, yaitu:

1.      Konsep income dalam istilah tadi harus dianggap lebih luas dari pada istilah income menurut akintansi secara tradisional
2.      Pengertian asset, liabilities, equity menyangkut pada jumlah kekayaan, klaim terhadap sumber-sumber tadi pada suatu waktu tertentu. Sedangkan pengertian revenues, expense, gains dan losses menyangkut pengaruh transaksi, kejadian selama periode tertentu (dari satu tanggal ke tanggal lain).
3.      Nilai asset, liabilities, equity dianggap berubah akibat pengaruh revenue, expense, gain, loss.

Dalam Statement of Financial Accounting Concepts (SFAC) No. 6 elemen akuntansi itu adalah Asset, Liabilities, Owners’ Equity, Revenues, Gain, Expenses, dan Losses.

Dalam mengkaji elemen akuntansi dan hubungan laporan laba rugi dengan neraca dikenal dua pendekatan, yaitu:

1.      Articulated Approach, kedua laporan dianggap memiliki hubungan matematis, laba rugi hanya merupakan perubahan modal pada periode itu dengan asumsi tidak ada transaksi modal dan penyesuaian modal.
2.      Non-Articulated Approach, kedua laporan tersebut tidak memiliki hubungan, minimal tidak otomatis dan masing-masing berdiri sendiri antara satu sama lain.

Dalam pendekatan articulated dikenal dua konsep, yaitu:

1.      Revenue – Expense Approach, menganggap bahwa laporan utama adalah laporan laba rugi.
2.   Asset Liability Approach, menganggap bahwa langkah pertama bukan mengukur laba, tetapi mengukur harta dan kewajiban.

NERACA

Neraca atau laporan posisi keuangan (bahasa Inggris: balance sheet atau statement of financial position) di dalam manajemen keuangan,adalah bagian dari laporan keuangan suatu entitas untuk periode operasi tertentu dan menunjukkan posisi keuangan entitas pada akhir periode itu.

Prinsip Neraca

Neraca menunjukkan angka-angka yang secara keseluruhan menunjukkan keseimbangan prinsip dari tiga unsur, yaitu aset, kewajiban, dan modal dalam rumus persamaan:
    aset = kewajiban + modal

Cara penyajian Neraca

Neraca bisa disajikan dalam dua bentuk:
    Bentuk skontro (account form), yang membagi halaman menjadi dua dan sebelah kiri untuk melaporkan posisi aset atau aktiva, sedang sebelah kanan untuk melaporkan posisi kewajiban dan modal.
    Bentuk vertikal (vertical form) yang menyajikan informasi keuangan dari atas ke bawah, dengan urutan mulai dari aset atau aktiva, lalu kewajiban dan modal.

Isi Neraca

Bagaimanapun bentuk yang dipilih, isi informasi yang disajikan neraca sama saja, yaitu:

1. Total Aset atau ’’Aktiva’’ terdiri dari komponen-komponen:
    Aset Lancar
    Investasi
    Aset Tetap
    Aset Tak Berwujud
    Aset Lain-lain
2. Total Kewajiban yang terdiri dari komponen-komponen:
    Kewajiban lancar
    Kewajiban jangka panjang
    Kewajiban lain-lain
    Kewajiban yang disubordinasikan
3. Modal yang terdiri dari komponen-komponen:
    Modal saham
    Agio saham
    Laba ditahan
    Laba tahun berjalan
    Selisih Penilaian kembali aktiva tetap.

Penggunaan Neraca

Neraca dapat disajikan kepada banyak pihak yang mempunyai kepentingan berbeda-beda (pemilik saham, pemerintah, analis bursa, bahkan masyarakat umum). Neraca yang disajikan adalah sama. Namun cara perlakuan dan penafsiran neraca adalah berbeda-beda di antara pembaca yang berbeda, untuk tujuan yang berbeda.

Neraca Bagi Manajemen

Bagi manajemen neraca adalah informasi untuk perencanaan dan pengendalian kegiatan entitasnya, dan dicermati secara khusus. Informasi yang tersaji di dalam neraca menyangkut posisi kekayaan entitas dan sumber pembiayaan dalam perolehan kekayaan terkait dalam suatu periode operasi (kuartal, enam bulan/tengah tahunan, atau tahunan) yang telah lalu. Keputusan yang diambil manajemen atas pelbagai unsur neraca setelah mempertimbangkan informasi periode operasi yang lalu di dalamnya akan mengubah posisi keuangan entitas pada periode operasi selanjutnya. Dapat dikatakan, bagi manajemen neraca adalah:
  • Alat pertimbangan dalam rapat-rapat perencanaan dan pengendalian perusahaan
  • Alat pertimbangan dalam pemecahan persoalan dan pengambilan keputusan atas masalah strategis mengenai perusahaan.

LAPORAN LABA RUGI

Laporan laba rugi (Inggris:Income Statement atau Profit and Loss Statement) adalah bagian dari laporan keuangan suatu perusahaan yang dihasilkan pada suatu periode akuntansi yang menjabarkan unsur-unsur pendapatan dan beban perusahaan sehingga menghasilkan suatu laba (atau rugi) bersih.

Unsur-unsur laporan laba rugi biasanya terdiri dari:
    Pendapatan dari penjualan
        Dikurangi Beban pokok penjualan
    Laba/rugi kotor
        Dikurangi Beban usaha
    Laba/rugi usaha
        Ditambah atau dikurangi Penghaslan/beban lain
    Laba/rugi sebelum pajak
        Dikurangi Beban pajak
    Laba/rugi bersih

TUJUAN LAPORAN KEUANGAN

Menurut Standar Akuntansi Keuangan yang dikeluarkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia tujuan laporan keuangan adalah Menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja, serta perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam pengambilan keputusan.

Laporan keuangan yang disusun untuk tujuan ini memenuhi kebutuhan bersama sebagian besar pemakai. Namun demikian, laporan keuangan tidak menyediakan semua informasi yang mungkin dibutuhkan pemakai dalam mengambil keputusan ekonomi karena secara umum menggambarkan pengaruh keuangan dan kejadian masa lalu, dan tidak diwajibkan untuk menyediakan informasi nonkeuangan.

Laporan keuangan juga menunjukan apa yang telah dilakukan manajemen (bahasa Inggris: stewardship), atau pertanggungjawaban manajemen atas sumber daya yang dipercayakan kepadanya. Pemakai yang ingin melihat apa yang telah dilakukan atau pertanggungjawaban manajemen berbuat demikian agar mereka dapat membuat keputusan ekonomi. Keputusan ini mencakup, misalnya, keputusan untuk menahan atau menjual investasi mereka dalam perusahaan atau keputusan untuk mengangkat kembali atau mengganti manajemen.

BENTUK-BENTUK LAPORAN KEUANGAN

NERACA
  1. Staffel (Report Form). Bentuk staffel sering disebut dengan bentuk laporan, yaitu menempatkan harta pada bagian atas neraca dan utang dengan modal di bagian bawahnya.
  2. Scontro (T-Account Form). Bentuk skontro, artinya menyusun harta pada sisi kiri dan utang pada sisi kanan atau sebelah menyebelah.
 

LAPORAN LABA RUGI
  1. Multiple Step. Penyusunan laporan laba-rugi dalam bentuk ini disusun secara bertahap mulai dari kelompok pendapatan dan beban usaha, pendapatan luar usaha
    dan beban luar usaha. Sampai dengan kelompok pendapatan lain-lain dan beban lain-lain. Bentuk multi step ini banyak digunakan di perusahaan dagang atau perusahaan industri.
  2. Single Step. Dalam bentuk single step semua jenis pendapatan (pendapatan usaha, dan pendapatan luar usaha dan pendapatan lain-lain) disusun dan dijumlahkan dalam satu kelompok. Kemudian disisihkan dengan jumlah semua jenis beban. Selisih jumlah pendapatan dengan jumlah beban merupakan saldo (sisa) laba atau saldo (sisa) rugi. Bentuk ini banyak digunakan dalam perusahaan jasa
 


LAPORAN PERUBAHAN MODAL



LAPORAN ARUS KAS




SUMBER:
SUMBER GAMBAR: