Akuntansi
Akuntansi
adalah pengukuran, penjabaran, atau pemberian kepastian mengenai informasi yang
akan membantu manajer, investor, otoritas pajak dan pembuat keputusan lain
untuk membuat alokasi sumber daya keputusan di dalam perusahaan, organisasi,
dan lembaga pemerintah.
Akuntansi
adalah seni dalam mengukur, berkomunikasi dan menginterpretasikan aktivitas
keuangan. Secara luas, akuntansi juga dikenal sebagai "bahasa
bisnis".
Akuntansi
bertujuan untuk menyiapkan suatu laporan keuangan yang akurat agar dapat dimanfaatkan
oleh para manajer, pengambil kebijakan, dan pihak berkepentingan lainnya,
seperti pemegang saham, kreditur, atau pemilik. Pencatatan harian yang terlibat
dalam proses ini dikenal dengan istilah pembukuan.
Akuntansi
keuangan adalah suatu cabang dari akuntansi dimana informasi keuangan pada
suatu bisnis dicatat, diklasifikasi, diringkas, diinterpretasikan, dan
dikomunikasikan.
Auditing,
satu disiplin ilmu yang terkait tapi tetap terpisah dari akuntansi, adalah
suatu proses dimana pemeriksa independen memeriksa laporan keuangan suatu
organisasi untuk memberikan suatu pendapat atau opini - yang masuk akal tapi
tak dijamin sepenuhnya - mengenai kewajaran dan kesesuaiannya dengan prinsip
akuntansi yang berterima umum.
Pengertian dan Definisi Akuntansi
Akuntansi
adalah suatu proses mencatat, mengklasifikasi, meringkas, mengolah dan
menyajikan data, transaksi serta kejadian yang berhubungan dengan keuangan
sehingga dapat digunakan oleh orang yang menggunakannya dengan mudah dimengerti
untuk pengambilan suatu keputusan serta tujuan lainnya.
Akuntansi
berasal dari kata asing accounting yang artinya bila diterjemahkan ke dalam
bahasa indonesia adalah menghitung atau mempertanggungjawabkan. Akuntansi
digunakan di hampir seluruh kegiatan bisnis di seluruh dunia untuk mengambil
keputusan sehingga disebut sebagai bahasa bisnis.
Fungsi Akuntansi
Fungsi
utama akuntansi adalah sebagai informasi keuangan suatu organisasi. Dari
laporan akuntansi kita bisa melihat posisi keuangan sutu organisasi beserta
perubahan yang terjadi di dalamnya. Akuntansi dibuat secara kualitatif dengan
satuan ukuran uang. Informasi mengenai keuangan sangat dibutuhkan khususnya
oleh pihak manajer / manajemen untuk membantu membuat keputusan suatu
organisasi.
A. Pihak
Intern
Adalah
pihak manajemen yang berkepentingan langsung dan sangat membutuhkan informasi
keuangan untuk tujuan pengendalian (controlling), pengkoordinasian
(coordinating), dan perencanaan (planning) suatu perusahaan.
B. Pihak Ekstern
Adalah
pihak-pihak yang berada di luar perusahaan tetapi ia membutuhkan informasi
keuangan perusahaan tersebut.
1.
Pemilik/Investor
Pemilik
memerlukan informasi akuntansi di perusahaannya untuk mengetahui maju mundurnya
perusahaan, sehingga ia dapat mengambil keputusan apakah akan mempertahankan
perusahaannya, menjualnya, atau menambah investasinya.
2.
Calon Investor
Bagi
calon investor sangat perlu informasi akuntansi perusahaan. Hal ini dilakukan
dalam rangka untuk mengambil keputusannya apakah akan menginvestasikan dananya
di perusahaan tersebut atau tidak.
3.
Kreditor
Informasi
akuntansi suatu perusahaan sangat dibutuhkan bagi kreditor untuk mengetahui
kemampuan perusahaan dalam mengembalikan pinjamannya. Hal ini dapat dijadikan
oleh kreditor sebagai bahan untuk mengambil keputusan apakah akan ditambah atau
ditarik pinjamannya.
4.
Calon Kreditor
Bagi
calon kreditor informasi akuntansi suatu perusahaan sangat diperlukan sebagai
bahan pertimbangan bagi calon kreditor untuk menilai resiko serta memutuskan
apakah perusahaan tersebut akan diberikan pinjaman atau tidak.
5.
Pemerintah
Informasi
akuntansi perusahaan bagi pemerintah sangat berguna untuk penetapan besarnya
pajak penghasilan (PPh) badan usaha. Selain itu, juga dapat dipakai sebagai
alat penilaian bagi perusahaan apakah perusahaan tersebut mematuhi peraturan
atau tidak.
6.
Karyawan perusahaan yang bersangkutan
Informasi
akuntansi perusahaan sangat bermanfaat bagi karyawan perusahaan yang
bersangkutan untuk kelangsungan hidupnya. Maju mundurnya perusahaan dapat
berguna untuk kemantapan kerja, bahan pertimbangan penuntutan naiknya gaji, dan
jaminan sosial karyawan.
PRINSIP DASAR AKUNTANSI
Di
bidang akuntansi dan keuangan terutama audit di Indonesia, dikenal istilah “prinsip
akuntansi
yang
berlaku
umum
di
Indonesia”
(merupakan padanan dari frasa “generally accepted accounting
principles”)
adalah suatu istilah teknis akuntansi yang mencakup konvensi aturan, dan
prosedur yang diperlukan untuk membatasi praktik akuntansi yang berlaku umum di
wilayah tertentu pada saat tertentu. Prinsip akuntansi yang berlaku umum di
suatu wilayah tertentu mungkin berbeda dari prinsip akuntansi yang berlaku di
wilayah lain.
Oleh
karena itu, untuk laporan keuangan yang akan didistribusikan kepada umum di
Indonesia, harus disusun sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di
Indonesia. Sesuai standar pelaporan pertama dari standar auditing, auditor
dalam laporannya akan mengungkapkan dalam apakah laporan keuangan yang diaudit
telah disajikan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia.
Laporan Dasar Akuntansi
Pada
dasarnya proses akuntansi akan membuat output laporan rugi laba, laporan
perubahan modal, dan laporan neraca pada suatu perusahaan atau organisasi
lainnya. Pada suatu laporan akuntansi harus mencantumkan nama perusahaan, nama
laporan, dan tanggal penyusunan atau jangka waktu laporan tersebut untuk
memudahkan orang lain memahaminya. Laporan dapat bersifat periodik dan ada juga
yang bersifat suatu waktu tertentu saja.
keuangan
Laporan keuangan adalah catatan informasi keuangan
suatu perusahaan pada suatu periode akuntansi yang dapat digunakan untuk
menggambarkan kinerja perusahaan tersebut. Laporan keuangan adalah bagian dari
proses pelaporan keuangan.
Laporan keuangan yang lengkap biasanya meliputi :
- Neraca
- Laporan laba rugi
- Laporan perubahan ekuitas
- Laporan perubahan posisi keuangan yang dapat disajikan berupa laporan arus kas atau laporan arus dana
- Catatan dan laporan lain serta materi penjelasan yang merupakan bagian integral dari laporan keuangan
Unsur
yang berkaitan secara langsung dengan pengukuran posisi keuangan adalah aset,
kewajiban,dan ekuitas. Sedangkan unsur yang berkaitan dengan pengukuran
kinereja dalam laporan laba rugi adalah penghasilan dan beban. Laporan posisi
keuangan biasanya mencerminkan berbagai unsur laporan laba rugi dan perubahan
dalam berbagai unsur neraca.
ISI DAN ELEMEN LAPORAN KEUANGAN
Ada
tiga hal penting yang harus diingat dalam mempertimbangkan apakah suatu
transaksi dapat dianggap sebagai elemen laporan keuangan atau tidak, yaitu:
1. Konsep income dalam istilah tadi harus
dianggap lebih luas dari pada istilah income menurut akintansi secara
tradisional
2. Pengertian asset, liabilities, equity
menyangkut pada jumlah kekayaan, klaim terhadap sumber-sumber tadi pada suatu
waktu tertentu. Sedangkan pengertian revenues, expense, gains dan losses
menyangkut pengaruh transaksi, kejadian selama periode tertentu (dari satu
tanggal ke tanggal lain).
3. Nilai asset, liabilities, equity dianggap
berubah akibat pengaruh revenue, expense, gain, loss.
Dalam
Statement of Financial Accounting Concepts (SFAC) No. 6 elemen akuntansi itu
adalah Asset, Liabilities, Owners’ Equity, Revenues, Gain, Expenses, dan
Losses.
Dalam
mengkaji elemen akuntansi dan hubungan laporan laba rugi dengan neraca dikenal
dua pendekatan, yaitu:
1. Articulated Approach, kedua laporan
dianggap memiliki hubungan matematis, laba rugi hanya merupakan perubahan modal
pada periode itu dengan asumsi tidak ada transaksi modal dan penyesuaian modal.
2. Non-Articulated Approach, kedua laporan
tersebut tidak memiliki hubungan, minimal tidak otomatis dan masing-masing
berdiri sendiri antara satu sama lain.
Dalam
pendekatan articulated dikenal dua konsep, yaitu:
1. Revenue – Expense Approach, menganggap
bahwa laporan utama adalah laporan laba rugi.
2. Asset Liability Approach, menganggap bahwa
langkah pertama bukan mengukur laba, tetapi mengukur harta dan kewajiban.
NERACA
Neraca atau laporan
posisi keuangan
(bahasa Inggris: balance sheet atau statement of financial position) di dalam
manajemen keuangan,adalah bagian dari laporan keuangan suatu entitas untuk
periode operasi tertentu dan menunjukkan posisi keuangan entitas pada akhir
periode itu.
Prinsip Neraca
Neraca
menunjukkan angka-angka yang secara keseluruhan menunjukkan keseimbangan
prinsip dari tiga unsur, yaitu aset, kewajiban, dan modal dalam rumus
persamaan:
aset = kewajiban + modal
Cara penyajian Neraca
Neraca
bisa disajikan dalam dua bentuk:
Bentuk skontro (account form), yang membagi
halaman menjadi dua dan sebelah kiri untuk melaporkan posisi aset atau aktiva,
sedang sebelah kanan untuk melaporkan posisi kewajiban dan modal.
Bentuk vertikal (vertical form) yang
menyajikan informasi keuangan dari atas ke bawah, dengan urutan mulai dari aset
atau aktiva, lalu kewajiban dan modal.
Isi Neraca
Bagaimanapun
bentuk yang dipilih, isi informasi yang disajikan neraca sama saja, yaitu:
1.
Total Aset atau ’’Aktiva’’ terdiri dari komponen-komponen:
Aset Lancar
Investasi
Aset Tetap
Aset Tak Berwujud
Aset Lain-lain
2.
Total Kewajiban yang terdiri dari komponen-komponen:
Kewajiban lancar
Kewajiban jangka panjang
Kewajiban lain-lain
Kewajiban yang disubordinasikan
3.
Modal yang terdiri dari komponen-komponen:
Modal saham
Agio saham
Laba ditahan
Laba tahun berjalan
Selisih Penilaian kembali aktiva tetap.
Penggunaan Neraca
Neraca
dapat disajikan kepada banyak pihak yang mempunyai kepentingan berbeda-beda
(pemilik saham, pemerintah, analis bursa, bahkan masyarakat umum). Neraca yang
disajikan adalah sama. Namun cara perlakuan dan penafsiran neraca adalah
berbeda-beda di antara pembaca yang berbeda, untuk tujuan yang berbeda.
Neraca Bagi Manajemen
Bagi
manajemen neraca adalah informasi untuk perencanaan dan pengendalian kegiatan
entitasnya, dan dicermati secara khusus. Informasi yang tersaji di dalam neraca
menyangkut posisi kekayaan entitas dan sumber pembiayaan dalam perolehan
kekayaan terkait dalam suatu periode operasi (kuartal, enam bulan/tengah
tahunan, atau tahunan) yang telah lalu. Keputusan yang diambil manajemen atas
pelbagai unsur neraca setelah mempertimbangkan informasi periode operasi yang
lalu di dalamnya akan mengubah posisi keuangan entitas pada periode operasi
selanjutnya. Dapat dikatakan, bagi manajemen neraca adalah:
- Alat pertimbangan dalam rapat-rapat perencanaan dan pengendalian perusahaan
- Alat pertimbangan dalam pemecahan persoalan dan pengambilan keputusan atas masalah strategis mengenai perusahaan.
LAPORAN LABA RUGI
Laporan laba
rugi (Inggris:Income Statement atau Profit and Loss Statement) adalah
bagian dari laporan keuangan suatu perusahaan yang dihasilkan pada suatu
periode akuntansi yang menjabarkan unsur-unsur pendapatan dan beban perusahaan
sehingga menghasilkan suatu laba (atau rugi) bersih.
Unsur-unsur laporan laba rugi biasanya terdiri dari:
Pendapatan dari penjualan
Dikurangi Beban pokok penjualan
Laba/rugi kotor
Dikurangi Beban usaha
Laba/rugi usaha
Ditambah atau dikurangi
Penghaslan/beban lain
Laba/rugi sebelum pajak
Dikurangi Beban pajak
Laba/rugi bersih
TUJUAN LAPORAN KEUANGAN
Menurut
Standar Akuntansi Keuangan yang dikeluarkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia
tujuan laporan keuangan adalah Menyediakan informasi yang menyangkut posisi
keuangan, kinerja, serta perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang
bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam pengambilan keputusan.
Laporan
keuangan yang disusun untuk tujuan ini memenuhi kebutuhan bersama sebagian
besar pemakai. Namun demikian, laporan keuangan tidak menyediakan semua
informasi yang mungkin dibutuhkan pemakai dalam mengambil keputusan ekonomi
karena secara umum menggambarkan pengaruh keuangan dan kejadian masa lalu, dan
tidak diwajibkan untuk menyediakan informasi nonkeuangan.
Laporan
keuangan juga menunjukan apa yang telah dilakukan manajemen (bahasa Inggris:
stewardship), atau pertanggungjawaban manajemen atas sumber daya yang
dipercayakan kepadanya. Pemakai yang ingin melihat apa yang telah dilakukan
atau pertanggungjawaban manajemen berbuat demikian agar mereka dapat membuat
keputusan ekonomi. Keputusan ini mencakup, misalnya, keputusan untuk menahan
atau menjual investasi mereka dalam perusahaan atau keputusan untuk mengangkat
kembali atau mengganti manajemen.
BENTUK-BENTUK LAPORAN KEUANGAN
NERACA
- Staffel (Report Form). Bentuk staffel sering disebut dengan bentuk laporan, yaitu menempatkan harta pada bagian atas neraca dan utang dengan modal di bagian bawahnya.
- Scontro (T-Account Form). Bentuk skontro, artinya menyusun harta pada sisi kiri dan utang pada sisi kanan atau sebelah menyebelah.
LAPORAN LABA RUGI
- Multiple Step.
Penyusunan laporan laba-rugi dalam bentuk ini disusun secara bertahap
mulai dari kelompok pendapatan dan beban usaha, pendapatan luar usaha
dan beban luar usaha. Sampai dengan kelompok pendapatan lain-lain dan beban lain-lain. Bentuk multi step ini banyak digunakan di perusahaan dagang atau perusahaan industri. - Single Step. Dalam bentuk single step semua jenis pendapatan (pendapatan usaha, dan pendapatan luar usaha dan pendapatan lain-lain) disusun dan dijumlahkan dalam satu kelompok. Kemudian disisihkan dengan jumlah semua jenis beban. Selisih jumlah pendapatan dengan jumlah beban merupakan saldo (sisa) laba atau saldo (sisa) rugi. Bentuk ini banyak digunakan dalam perusahaan jasa
LAPORAN
PERUBAHAN MODAL
LAPORAN
ARUS KAS
SUMBER:
http://id.wikipedia.org/wiki/Akuntansi
(09/01/2014-18:25)
http://www.organisasi.org/1970/01/pengertian-dan-penjelasan-dasar-akuntansi-definisi-arti-fungsi-dan-kegunaan-belajar-ilmu-akutansi-accounting.html (09/01/2014-18:28)
http://mestargroup.blogspot.com/2012/01/materi-akuntansi.html
(09/01/2014-18:32)
http://meginugrahawa.blogspot.com/2013/01/pihak-pihak-yang-berkepentingan-dalam.html
(09/01/2014-18-37)
http://id.wikipedia.org/wiki/Laporan_keuangan
(09/01/2014-18-42)
SUMBER
GAMBAR:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar